Meninjau Kajian Etnomusikologi Alan P. Merriam
March 5th, 2023

Artikel yang berjudul The Anthropology of Music, Alan P. Merriam menjelaskan disiplin etnomusikologi bukanlah “Antropologi musik” dan bukan pula tentang “Musik” akan tetapi perpaduan dari keduanya. Tanpa “antropologi musik” etnomusikologi hanya akan menjadi musikologi dengan berbagai pembiasannya, dan tanpa “Musik” etnomusikologi akan menjadi antropologi tentang suatu aspek tertentu dari budaya. Etnomusikologi-antropologi memusatkan perhatiannya kepada musik dari masyarakat non-literasi, seperti suku Indian Amerika, Afrika, dan Oceania. Kedua disiplin tersebut juga memiliki objek studi yang berbeda, musikolog objek studinya adalah musik, sedangkan bagi antropolog objek studinya adalah tingkah laku manusia dan studi tentang musik sebagai aspek budaya.

Etnomusikologi adalah sebuah disiplin yang meletakkan dasar riset yang kuat. Sebagai sebuah disiplin yang baru, menginduk pada ilmu antropologi (musik), dalam pembahasan penelitiannya, memerlukan perspektif yang ada pada disiplin ilmu yang lain, seperti filsafat, sosiologi, antropologi, psikologi. Bidang ilmu etnomusikologi pada hakekatnya merupakan sebuah ilmu yang mengkaji musik sebagai budaya atau melihat kebudayaan dari perspektif musik. Istilah etnomusikologi berasal dari tiga kata, yaitu: ethnos, mousike, dan logos. Ethnos berarti hidup bersama atau suatu bangsa atau etnis.

Mousike artinya musik, sedangkan logos artinya ilmu. Dengan demikian, etnomusikologi secara sederhana dapat didefinisikan ilmu yang mempelajari musik bangsa-bangsa. Definisi ini sudah barang tentu belum memiliki karakteristik yang jelas. Karakteristik Etnomusikologi banyak mengadopsi disiplin ilmu lain seperti: sejarah, psikologi, fisika, dan sosiologi. Dengan demikian, etnomusikologi dapat dikatakan sebagai ilmu interdisipliner. Etnomusikologi pada dasarnya berurusan dengan musik-musik yang masih hidup (termasuk didalamnya instrumen-instrumen musikal) yang terdapat di dalam tradisi lisan, di luar kebudayaan Eropa.

Alan P. Merriam secara jelas menawarkan sebuah model teori penelitian dengan mengambil contoh objek penelitiannya dalam musik. Alan P. Merriam mengusulkan tiga tingkatan analisis, yaitu konseptualisasi tentang musik, tingkah laku dalam hubungan dengan musik, dan suara musik sendiri dengan menghubungkan tingkat pertama dan ketiga untuk memberikan perubahan terus-menerus, yang merupakan sifat dinamis yang terdapat pada semua sistem musik. Sistem suara selalu mempunyai struktur, akan tetapi struktur tersebut harus dipandang sebagai produk tingkah laku yang menghasilkannya. Tingkah laku yang dimaksud termasuk aspek-aspek fisik, sosial, verbal, dan aspek belajar. Tingkah laku tersebut selanjutnya muncul dari konseptualisasi yang mendasarinya. Alan P. Merriam menegaskan “Tanpa konsep tentang musik, tingkah laku tidak aka nada, dan tanpa tingkah laku, suara musik tidak akan dapat dihasilkan.

Subscribe to Gymnastiar
Receive the latest updates directly to your inbox.
Mint this entry as an NFT to add it to your collection.
Verification
This entry has been permanently stored onchain and signed by its creator.
More from Gymnastiar

Skeleton

Skeleton

Skeleton