header image

Gymnastiar

Gymnastiar

The Blueprint
Subscribe to Gymnastiar
Receive the latest updates directly to your inbox.

IDENTITAS FOLKLOR NUSANTARA SEBAGAI INSPIRASI DESAIN KEMASAN MAKANAN BORONCO

Gymnastiar
July 20
Penelitian ini mengkaji identitas lokal seni budaya folklor nusantara dalam kemasan produk Boronco makanan ringan khas Sunda, Jawa Barat. Cemilan Boronco (Borondong Coklat) merupakan makanan modifikasi pangan khas daerah yang dibuat pada tahun 2022 saat masa pandemi. Pemanfaatan nilai kearifan lokal seni budaya folklor nusantara pada kemasan makanan belum banyak dilakukan pada produk Boronco. Pengenalan pemahaman seni budaya folklor melalui kemasan seni budaya produk Boronco menjadi salah satu alternatif nilai tambah produk UMKM. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-kuantitatif. Tujuan penelitian ini menerapkan nilai kearifan lokal seni budaya folklor nusantara pada kemasan produk Boronco. Kajian folklor dan desain komunikasi visual pada produk Boronco yang dikemas dengan mencantumkan label dan kemasan yang bermuatan folklor yang berkembang di masyarakat Sunda. Melalui kemasan produk Boronco, diharapkan nilai kearifan lokal folklor Sunda menjadi lebih dikenal oleh masyarakat sedini mungkin khususnya anak-anak dan remaja yang sangat menyukai jajanan makanan ringan khas Sunda. Hasil penelitian ini menghasilkan kemasan khas folklore Sunda pada produk Boronco. Strategi pemasaran dan segmentasi pasar Boronco sebagai media perkenalan folklor nusantara atau Sunda. Penelitian ini menjadi salah satu upaya membangun ketahanan budaya Sunda dan antropologi konsumsi lokal sebagai resiliensi adaptif terhadap perkembangan budaya yang dinamis dalam menerima, menghadapi, dan mentransformasikan nilai-nilai lokal dari generasi ke generasi.
Card Header

Meninjau Kajian Etnomusikologi Alan P. Merriam

Gymnastiar
March 05
Artikel yang berjudul The Anthropology of Music, Alan P. Merriam menjelaskan disiplin etnomusikologi bukanlah ā€œAntropologi musikā€ dan bukan pula tentang ā€œMusikā€ akan tetapi perpaduan dari keduanya. Tanpa ā€œantropologi musikā€ etnomusikologi hanya akan menjadi musikologi dengan berbagai pembiasannya, dan tanpa ā€œMusikā€ etnomusikologi akan menjadi antropologi tentang suatu aspek tertentu dari budaya. Etnomusikologi-antropologi memusatkan perhatiannya kepada musik dari masyarakat non-literasi, seperti suku Indian Amerika, Afrika, dan Oceania. Kedua disiplin tersebut juga memiliki objek studi yang berbeda, musikolog objek studinya adalah musik, sedangkan bagi antropolog objek studinya adalah tingkah laku manusia dan studi tentang musik sebagai aspek budaya.